Pencucian Uang Rugikan Perekonomian Asean

21-09-2012 / B.K.S.A.P.

Sidang Umum Asean Inter Parliamentary Assembly (AIPA) ke-33 di Lombok menyetujui empat resolusi komite di bidang Ekonomi. "Jika tidak ada komentar resolusi bidang ekonomi saya ketok," jelas Presiden AIPA saat mengetok palu sebagai tanda persetujuannya terhadap resolusi komite ekonomi, Lombok, NTB, Jum'at, (21/9).

Keempat resolusi itu berisi mengenai resolusi kerjasama parlemen Asean melawan praktek pencucian uang, menciptakan ekonomi hijau untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, kemudian resolusi dalam mengadopsi langkah strategis mengurangi angka kemiskinan dan membangun kerangka kerja institusi bersama untuk pembangunan berkelanjutan. Terakhir yaitu resolusi terkait akses teknologi, pasar serta dukungan dana bagi UMKM.

Menurut politisi PDIP Helmi Fauzy, seluruh anggota parlemen Asean sepakat bahwa persoalan dan praktek pencucian uang membawa dampak bagi makro ekonomi bagi negara Asean. "Pertemuan ini menyepakati bahwa anggota Parlemen Asean harus memperkuat hubungan bilateral dari sisi hukum dengan mendorong bilateral mutual legal assistance," paparnya seusai acara sidang umum AIPA ke-33 di Lombok, NTB, Jum'at, (2/9).

Dia mengatakan, anggota parlemen Asean juga harus memperkuat legislasi nasionalnya masing-masing dan memerangi pencucian uang dan kejahatan transnasional ekonomi.

Selain itu, seluruh anggota parlemen Asean juga mendukung penerapan kebijakan ekonomi hijau yang bertujuan mengurangi angka kemiskinan dan mendukung kesetaraan sosial, dan disatu sisi membantu mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan.

Dia menambahkan, pertemuan juga menyepakati dan mendorong seluruh anggota Parlemen Asea untuk menerapkan kerjasama regional dalam memberantas kemiskinan dan mengurangi gap antar kawasan Asean seperti inisiatif untuk Asean Integration, keranka kerja Asean untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dan Kerangka Kerja Asean Action Plan untuk pembangunan pedesaan dan mengurangi angka kemiskinan.

Terkait UMKM, lanjut Helmy, AIPA juga mendorong terciptanya akses teknologi , pasar dan dukungan dana untuk UMKM di kawasan Asean. "Kita juga sepakat bahwa UMKM menjadi important engine bagi perekonomian di Asean serta menjadi elemen penting untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Asean yang berkelanjutan," ujarnya.(si)/foto:iwan armanias/parle.
 

BERITA TERKAIT
Perkokoh Komitmen Dukung Palestina, Mardani Temui Organisasi Kemanusiaan Peduli Palestina
04-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI semakin memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina dengan merangkul berbagai...
Guatemala Tertarik Bergabung dalam Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia
03-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Guatemala untuk Indonesia, Maynor Jacobo...
BKSAP Perkuat Kolaborasi Kemanusiaan untuk Palestina
31-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar pertemuan kedua dengan organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga kemanusiaan...
BKSAP Ajak Media Perkuat Diplomasi untuk Perlindungan PMI
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengajak media untuk berperan aktif dalam menyebarluaskan berbagai upaya...